MAKALE --- Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) Tana Toraja, Jimmy Ando Lolo menilai bahwa pekerjaan sejumlah proyek di Tana Toraja merupakan paling buruk dibandingkan dengan daerah lain di Sulawesi Selatan. Indikasinya, proyek-proyek yang dikerjakaan setiap tahun selalu bermasalah karena mengalami kerusakan sebelum dimanfaatkan.
"Kalau mau hasil yang baik, maka perencanaan dan pengawasan harus baik. Banyaknya proyek bermasalah itu karena perencanaan dan...........
pengawasannya jelek," tegas Jimmy, Selasa 4 Januari, kemarin.
Diakui Jimmy, peneyebab banyaknya proyek bermasalah di Tana Toraja juga diperparah oleh mental sejumlah oknum rekanan yang kurang bagus. Oleh karena itu, pengawas fungsional seperti Inspektorat Tana Toraja harus proaktif turun ke lapangan melakukan pemeriksaan terhadap setiap proyek sebelum bermasalah. Sebab, kalau inspektorat tidak bekerja optimal, maka proyek-proyek bermasalah akan sulit dihindari yang pada gilirannya masyarakat yang akan dirugikan. "Berdasarkan pantauan kami di lapangan, terdapat beberapa pekerjaan jembatan bermasalah. Antara lain, lima buah pembangunan jembatan di Kecamatan Simbuang. Kami lihat pekerjaan semua proyek di Toraja paling buruk dibandingkan daerah lain. Pada tahun 2011 ini juga rekanan yang nakal jangan lagi diberikan pekerjaan agar tidak lagi terulang proyek bermasalah," tandasnya serius.
Jimmy meminta agar aparat hukum dalam hal ini Kejaksaan Negeri Makale agar ikut turun tangan melakukan penyelidikan terhadap sejumlah pekerjaan proyek yang ditengarai bermalasah. Ini diperlukan untuk memberikan pelajaran berharga bagi semua rekanan yang mengerjakan proyek yang tidak mengedepankan asas manfaat bagi masyarakat. "Sebenarnya ini juga diperlukan langkah cepat dari aparat Kejaksaan Negeri Makale untuk segera melakukan penyelidikan terhadap semua kasus-kasus proyek itu," kunci Jimmy Andi.
pengawasannya jelek," tegas Jimmy, Selasa 4 Januari, kemarin.
Diakui Jimmy, peneyebab banyaknya proyek bermasalah di Tana Toraja juga diperparah oleh mental sejumlah oknum rekanan yang kurang bagus. Oleh karena itu, pengawas fungsional seperti Inspektorat Tana Toraja harus proaktif turun ke lapangan melakukan pemeriksaan terhadap setiap proyek sebelum bermasalah. Sebab, kalau inspektorat tidak bekerja optimal, maka proyek-proyek bermasalah akan sulit dihindari yang pada gilirannya masyarakat yang akan dirugikan. "Berdasarkan pantauan kami di lapangan, terdapat beberapa pekerjaan jembatan bermasalah. Antara lain, lima buah pembangunan jembatan di Kecamatan Simbuang. Kami lihat pekerjaan semua proyek di Toraja paling buruk dibandingkan daerah lain. Pada tahun 2011 ini juga rekanan yang nakal jangan lagi diberikan pekerjaan agar tidak lagi terulang proyek bermasalah," tandasnya serius.
Jimmy meminta agar aparat hukum dalam hal ini Kejaksaan Negeri Makale agar ikut turun tangan melakukan penyelidikan terhadap sejumlah pekerjaan proyek yang ditengarai bermalasah. Ini diperlukan untuk memberikan pelajaran berharga bagi semua rekanan yang mengerjakan proyek yang tidak mengedepankan asas manfaat bagi masyarakat. "Sebenarnya ini juga diperlukan langkah cepat dari aparat Kejaksaan Negeri Makale untuk segera melakukan penyelidikan terhadap semua kasus-kasus proyek itu," kunci Jimmy Andi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar