Masih Proses, Sa'bara' komi...
Sponsored By : Kecamatan Makale.

Senin, 18 April 2011

Putri Kopi Indonesia 2011 Laskari Andaly Bitticaca, berasal dari Toraja,


Sebanyak 31 peserta dari 14 Propinsi memperlihatkan kebolehan dan pengetahuannya pada Grand final Putri Kopi Indonesia 2011 di Jakarta, senin (18/4). mereka terpilih mewakili daerah-daerah penghasil kopi di Indonesia. 31 peserta Putri Kopi Indonesia 2011 tersebut mempertunjukkan kemampuannya dalam balutan busana tradisional, yang beraneka ragam dan mempunyai ciri khas tersendiri.

Salah satu kriteria penilaian yang dinilai dalam pemilihan Putri Kopi Indonesia tahun ini adalah pengetahuan mereka tentang kopi, selain tentu saja penampilan yang menarik dan pengetahuan umum. Laskari Andaly Metal Bitticaca, wakil dari Propinsi Sulawesi - Selatan, keturunan Toraja, dengan penampilan dan pengetahuannya tentang kopi, khususnya kopi Toraja, mampu menyisihkan 30 peserta lainnya, sehingga terpilih menjadi Putri Kopi Indonesia 2011.

Event Pemilihan Putri Kopi Indonesia ini merupakan event yang baru pertama kali di gelar di tanah air dengan tujuan untuk memilih duta yang akan bersaing dengan putri Kopi Indonesia dari negara-negara penghasil kopi lainnya dalam ajang yang sama, yang akan di gelar di Kolombia, tahun depan.

Seperti diketahui, bahwa Indonesia merupakan negara penghasil kopi keempat terbesar di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Bahkan salah satu jenis kopi yang saat ini menjadi kopi termahal di dunia karena rasanya yaitu kopi Luwak, berasal dari Indonesia.

Salah satu tugas yang akan diemban Putri Kopi Indonesia ini adalah memperkenalkan kopi khas Indonesia kepada masyarakat dalam dan luar negeri.
BACA SELENGKAPNYA..

Bandara Baru Toraja selesai 2014

Pembangunan Bandar Baru Tana Toraja di Desa Buntu Kuni', Mengkendek akan selesai pada 2014. demikian jaminan yang diberikan Kementerian Perhubungan RI.

"Untuk pembangunan bandara perintis dengan panjang landasan pacu 1.200 meter bisa selesai dalam 3-4 tahun, dengan catatan bupati melaksanakan apa yang disampaikan gubernur," kata Kepala Pusat Kajian Kemitraan dan Pelayanan Jasa Perhubungan Kemenhub, Hanggoro Budiwiryaman saat menghadiri Rakor Pariwisata se Sulawesi dan Bali di Makale, Sulsel.
Kepada wartawan, dia yakin Kemenhub mampu menuntaskan pembangunan Bandara Buntu Kunik melalui dana APBN sekitar Rp50 miliar sampai Rp100 miliar yang akan dikucurkan selama tiga tahun berturut-turut, jika pada 2011 Pemkab Toraja mampu menuntaskan membebaskan lahannya.

Ia juga mengemukakan, keberadaan bandara baru di Toraja mutlak harus ada demi mendukung Sulsel sebagai satu dari 10 provinsi yang masuk dalam destinasi pengembangan pariwisata nasional 2011 yang meliputi Sultra, Jabar, Riau, Maluku, NTT, NTB, Papua dan Papua Barat.

"Untuk mendukung program nasional 10 destinasi daerah wisata, harus didukung oleh sarana transportasi. Yang paling cepat adalah pembangunan bandara, karena kalau jalan darat sangat lama, untuk ke sini ada 300 km lebih", ujarnya.

Sementara, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, dalam acara yang sama, memberi batas waktu kepada Bupati Toraja untuk menuntaskan pembebasan lahan bandara di Kelurahan Tampo Simbuang dan Lembang Rantedada, Kecamatan Mengkendek tersebut sampai 2011.

"Tidak ada cara lain, bupati harus membebaskan semua lahannya pada 2011, kalau tidak anggaran bandara tersebut akan dipindahkan kedaerah lain," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Sulsel, A Maskur Sulthan menyebutkan telah menyelesaikan master plan, demikian juga dengan desain detail engineering sisi darat dan udara tuntas akhir 2010.

Bandara baru ini nantinya mampu didarati pesawat jenis ATR berkapasitas 60 hingga 70 penumpang, jauh lebih berbobot dibanding Bandara Pongtiku yang sekarang beroperasi, hanya bisa menampung pesawat jenis Cassa dengan jumlah penumpang 20 orang.


Source: nonblok online
BACA SELENGKAPNYA..