Masih Proses, Sa'bara' komi...
Sponsored By : Kecamatan Makale.

Sabtu, 09 Juli 2011

PERINGATAN ISRA' MI'RAJ DI MESJID TSANAWI NURUL HIDYAH TONDON MAMULLU

Sebuah sejarah perjalanan Nabi Muhammad menuju Sidratul Muntaha Langit Ketujuh menghadap Allah SWT, dengan perantara malaikat Jibril bersama kendaraan yang ditumpangi yaitu Buraq. Nabi Muhammad pertama menerima perintah dari Allah SWT berupa kewajiban mendirikan Sholat untuk disampaikan kepada umat Islam sebagai salah satu hukum guna ditaati dan dikerjakan. Sebagai manusia biasa, dalam pemikiran akal sehat mana mungkin dalam satu malam saja, Nabi Muhammad bisa bolak-balik ke langit yang ketujuh. Itu hal yang mustahil.

Dalam catatan sejarah, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk mendirikan Sholat sebanyak 50 Rakaat sehari semalam, dalam sebuah diskusi bersama malaikat jibril terjadilah negosiasi penawaran terhadap kewajiban sholat kepada Allah SWT dengan dalih dari nabi Muhammad bahwa 50 Rakaat itu tidak akan mampu dikerjakan oleh umatnya, sehingga di putuskan kewajiban mendirikan Sholat sebanyak 5 Rakaat. Tentunya sudah menjadi pemikiran yang matang dari Nabi Muhammad terhadap jumlah Rakaat dalam Sholat, ini menandakan sebuah pertimbangan yang demokratis dan adil serta bijaksana. Kalaulah Nabi Muhammad tidak punya rasa kemanusiaan pastilah perintah Allah SWT akan diiyakan. Akan terjadi, apa nantinya umat Islam ketika mengerjakan Sholat sebanyak 50 Rakaat.

“Amalan yang mula-mula dihisab, dari seorang hamba di hari kiamat kelak ialah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka diterimalah amal-amal yang lain. jika shalatnya ditolak (tidak diterima), ditolaklah amal-amalnya yang lain.” .

Begitu pentingnya shalat itu sampai-sampai pesan terakhir Rasulullah menjelang wafatnya adalah mengingatkan kepada ummatnya jangan sampai meninggalkan shalat. Sebab di dalam shalat itulah seorang hamba akan lebih dekat kepada Allah, Penciptanya.

“Sedekat-dekat hamba kepada Tuhannya, ialah di kala hamba itu bersujud. Maka banyakkanlah do’a dalam sujud itu.” (HR. Muslim, Abu Daud, An-Nasai dan Abu Hurairah)

Di segi lain, shalat itu juga akan mampu mencegah seseorang dari perbuatan yang tidak baik (S. Al-Ankabut, 45), sebaliknya ia akan memperoleh ketenangan bathin dan cahaya hari ini dan nanti. Tentu saja itu semua bila shalat itu dikerjakan dengan ikhlas, dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang diajarkan Rasulullah SAW. Itulah inti utama dari Isra’ Mi’raj.

Demikian salah satu hikmah Isra' Mi'raj yang dibawakan oleh Ustadz Asmuni, di Mesjid Tsanawi Nurul Hidayah Tondon Mamullu Kec. Makale hari in, Minggu (10/7-2011).

Penyelenggara peringatan Isra' Mi'raj ini adalah Pengurus Mesjid Tsanawi Nrul Hidayah Tondon bekerja sama dengan Majelis Ta'lim, dan Jamaah. Ratusan umat muslim ikut berbaur dalam peringatan Isra' Mi'raj yang diselenggarak di Mesjid Tsanawsi Nurul Hidayah Tondon ini. Dan salah atraksi yang ditampilkan adalah Qasidah yang dibawakan oleh ibu-ibu majelis Ta'lim Nurul Hidayah Tondon. Selain itu anak-anak juga tidak mau ketinggalan dalam peringatan ini, dengan bernyanyi bersama yang dipandu langsung oleh Ustadz Asmuni. Dua orang Remaja Puta dan putri juga ikut mengambil bagian melalui pembacaan puisinya.

Drs. Syamsul Bachri, mewakili Pengurus Mesjid Dalam sambutannya, menyampaikan harapan agar peringatan Isra' Mi'raj ini tidak hanya menjadi kegiatan ceremonial belaka, melainkan, ia mengharapkan agar seluruh hadirin dapat memetik hikmah yang terkandung dalam peringatan Isra' Mi'raj ini. "Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah ikut membantu terselenggaranya Peringatan Isra' Mi'raj ini, dan mohon maaf atas segala kekurangan. " Tutup Drs. Syamsul Bachri.
BACA SELENGKAPNYA..