Masih Proses, Sa'bara' komi...
Sponsored By : Kecamatan Makale.

Program Strategis Pemerintah Kecamatan Makale Tahun 2010 dalam menyelesaikan Permasalahan Sosial, Masyarakat dan Pemerintah.

Pasar Makale dan Lapangan
Kebijakan yang diambil adalah :
  • Pindahkan ke Kamali Pentalluan supaya dekat dengan terminal.
  • Pasar dan terminal keduanya dipindahkan ke Utara Tampo Makale atau Lapandan dan Batupapan.
 Alasan :
  • Pasar sekarang sudah kumuh dan sembraut.
  • Jauh dari terminal sehingga menimbulkan biaya tambahan, idealnya pasar dekat dengan terminal.
  • Jika pembangunan kota hanya pada satu titik saja (sekitar pasar sekarang) maka Makale tidak akan berkembang dan menjadi kumuh, Makale perlu pengembangan Kota.
  • Pasar Makale sekarang dapat dialih fungsikan sebagai tempat pusat olah raga termasuk lapangan sepak bola. Pemda tinggal menambah sedikit lokasi karena sudah ada kantor Pertanian yang dapat dijadikan lahan Terminal.

Dampak yang ditimbulkan :
  • Tata Kota Makale akan menjadi baik.
  • Mendorong daerah lain menjadi berkembang dan maju.
  • Tidak adanya sentralistrik (pemusatan) pembangunan kota yang berdampak pada pengembangan Kota.
  • Mencegah Makale jadi Kota kumuh.
  • Dari sudut pandang ekonomi, akan berdampak lebih baik karena adanya pertumbuhan ekonomi daerah lain. Selain itu biaya yang dikeluarkan masyarakat tidak akan banyak karena turun dari terminal langsung masuk pasar.

Alun-alun Kota atau pusat kegiatan Kota
Kebijakan yang diambil adalah :
Kantor Puspenmas Makale atau Inforkom, lapangan tenis, basket dan volly dibongkar untuk alun-alun kota Makale.

Alasan :
  • Tidak adanya tempat kegiatan masyarakat dan Pemerintah untuk melakukan kegiatan kemasyarakatan dan Pemerintahan.
  • Sebagai Kota modern, diperlukan tersedianya lokasi sebagai pusat komunikasi dengan masyarakat dan Pemerintah.
  • Makale menjadi macet selama ini karena yang dijadikan tempat kegiatan adalah jalan raya yang tentunya rawan kecelakaan/macet.
Alun-alun jika sudah ada akan menjadi pusat kegiatan masyarakat dan Pemerintahan.
Jika Puspenmas di sulap jadi alun-alun kota maka tepat di bagian Timur akan dibangun panggung ukuran 10×15m^2. Alasan panggung ditempatkan di Timur karena jika ada kegiatan maka tempat parkir dapat kita gunakan jalan sekitar Falitha dan jalan sekitar Mery, ke Gereja ditutup untuk lahan parkir. Untuk lalu lintas jalan di sepanjang Sinar Harapan, dengan demikian jalan tidak akan macet. Selain itu jika kita membuat tempat parkir dibawah tanah maka, biaya yang dibutuhkan akan banyak.

Dampaknya :
Akan menyelesaikan persoalan yang selama ini dihadapi Makale terutama tempat kegiatan yang tidak ada dan kemacetan lalu lintas karena menggunakan jalan sebagai tempat kegiatan.
Akan memperindah tata kota Makale.

Lapangan Sepak Bola dan Pusat Olahraga
Kebijakan yang diambil adalah :
Bekas pasar Makale yang sudah dipindahkan ke Kampen atau Tampo atau Batupapan akan dialifungsikan menjadi lapangan sepak bola dan lapangan olahraga lainnya, seperti volly, basket, takraw dan tennis.

Alasannya :
  • Makale sabagai Ibu Kota Kecamatan sebaiknya mempunyai lapangan sepak bola.
  • Kurangnya fasilitas olahraga berdampak pada kurangnya Atlit dari Tana Toraja.
  • Masyarakat tidak memiliki tempat kegiatan olahraga, padahal dengan berolahraga kita akan sehat.
  • Penyaluran minat/bakat olahraga dan pengalihan perhatian masyarakat dari kegiatan negatif dengan berolahraga, masyarakat akan menjadi sibuk dan tidak memikirkan hal-hal negatif.
Dampaknya :
  • Positif bagi masyarakat untuk kesehatan dan olahraga.
  • Tersedianya lapangan untuk olahraga dan upacara.
  • Akan memperindah Tata Kota.

Plat diatas Sungai antara Kolam dan Puspenmas
Kebijakan yang diambil adalah :
Membuat plat beton diatas sungai.

Alasannya :
  • Jalan dari Makassar ke Rantepao dapat dibuat lurus.
  • Menjadikan tempat kegiatan pada malam hari seperti Pantai Losari mulai jam 06.00-12.00 malam, setelah itu beralih fungsi lagi sebagai jalan.
  • Menjadikan Makale menjadi Kota hidup pada malam hari.
  • Dengan dibangunnya Puspenmas menjadi alun-alun Kota maka akan menjadi satu rangkaian lahan yang tersedia cukup besar untuk kegiatan-kegiatan masyarakat dan Pemerintahan.

Dampaknya :
  • Berdampak positif bagi timbulnya perekonomian masyarakat khususnya pengusaha kecil.
  • Adanya hiburan malam dan Makale tidak menjadi Kota mati.
  • Pusat hiburan dan wisata.
  • Tempat tersedianya makanan-makanan ringan bagi masyarakat.
  • Sebagai lahan cadangan jika ada kegiatan didalam Kota.

Hutan dan Tanaman Kota
Kebijakan yang diambil adalah :
Bekas PU lama (ditempati kebersihan sekarang) dan kantor Peternakan dijadikan Taman dan Hutan Kota.

Alasannya :
Luas kedua lahan tersebut + 6.000m2 cukup untuk syarat Adipura (1/2 hektar) lahan untuk hutan dan taman Kota.
  • Makale membutuhkan taman kota untuk tempat rekreasi.
  • Makale membutuhkan taman kota untuk memperindah kota.
  • Kedua kantor tersebut sudah tua + 40 tahun dan layak untuk di robohkan.
  • Salah satu kota untuk jadi daerah wisata maka kota Makale harus jadi indah dan teratur, mempunyai taman untuk wisata.
Dampaknya :
  • Mendukung syarat Adipura dan kota wisata.
  • Memperindah kota.
  • Kantor kebersihan kembelikan ke PU dan Peternakan di tempatkan pada kantor KONI.

Gedung Olahraga (GOR). Dalam ruangan.
Kebijakan yang diambil adalah :
Gedung Wanita, Kelurahan Bombongan, Statistik dan Pertambangan di bongkar untuk dijadikan Gedung Pusat Olahraga dalam ruangan.

Alasannya :
  • Belum ada tempat kegiatan olahraga yang luas didalam lapangan tertutup.
  • Tempat ini dapat jadi lapangan bulutangkis, volly, basket, takraw, tenis meja, senam, lomba-lomba dan lain-lain.
  • Kantor-kantor diatas sudah terlalu tua untuk di huni (40 tahun).
  • Luasnya 50 x 50 m
  • Sebagian kantor sudah dipindahkan ke Kantor Daerah.
Dampaknya :
  • Baik bagi masyarakat dan Pemerintah melakukan kegiatan.
  • Tinggal Kelurahan Bombongan yang dicarikan kantor.

Lingkungan Hidup (Sungai dan Talud)
Kebijakan yang diambil adalah :
  • Pentalutan sungai dalam kota Makale.
  • Pengerukan sungai yang dangkal serta batu-batuan.
  • Penegakan hukum di bidang pelanggaran bantaran sungai.
Alasannya :
  • Pencegahan banjir
  • Makale pernah banjir
  • Penyempitan sungai
  • Program Kecamatan Makale tentang Makale bersih.
  • Rencana kota Adipura.
  • Dampaknya :
  • Baik bagi pencegahan bencana alam
  • Penataan kota dan lingkungan
  • Mencegah penyerobotan bantaran sungai.

Terminal dan Pasar
Kebijakan yang diambil adalah :
  • Pasar yang sudah dipindahkan dekat dengan terminal disiapkan tempat di Kampen atau Tampo.
  • Terminal dijadikan pasar dan kantor Pertanian jadi terminal.
  • Tempat kantor Pertanian dijadikan pasar dan tinggal menambah lahan.
Alasannya :
  • Jika terminal jadi pasar, lahannya cukup luas dan disekitarnya terdapat tanah yang dapat di beli untuk pengembangan pasar termasuk pasar ternak.
  • Karena pasar butuh tanah lebih besar dari terminal maka pasar cocok untuk terminal.
  • Kantor Pertanian dapat dijadikan terminal dan tinggal menambah sedikit lahan (kurang 1 hektar).
Dampaknya :
  • Mempunyai nilai ekonomis karena akan mengurangi biaya.
  • Bagus untuk penataan kota dan pengembangan kota.
  • Berdekatan pasar rakyat dan pasar ternak.

Hotel untuk Tamu Negara (penginapan)
Kebijakan yang diambil adalah :
Buat hotel Pemda untuk tamu VVIP dan VIP berlantai 3 (tiga) dengan perhitungan 30 untuk kamar VVIP, 50 kamar untuk VIP, 50 kamar melati dan 20 kamar staf/ekonomi.
Tempat Hotel adalah Rumah Kepala Dinas PU, Tante Bidan, Kepala Kejaksaan, BRI dengan lantai tiga.


Alasannya :
  • Tidak tersedianya tempat untuk tamu Negara.
  • Dibanding dengan menyewa hotel yang sangat mahal, lebih baik mengeluarkan untuk membangun hotel satu kali. (efisiensi biaya)
  • Bangunan yang ada ditempat tersebut sudah tua-tua.
  • Lokasi dekat, gampang koordinasi dan aman bagi pejabat.
  • Pemandangan yang memungkinkan/indah.
Dampaknya :
  • Efisiensi anggaran karena tamu tiap tahun datang.
  • Pemda tidak pusing mencari tempat jika ada tamu.
  • Sebagai sumber PAD.

Rumah Dinas Wakil Bupati, Kajari, Sekda dan Asisten
Kebijakan yang diambil adalah :
  • Tempat kantor di Tongkonan Ada', mulai dari KPU sampai ke KPMD (dekat Abraham Toding) semuanya sudah tua-tua dan lapuk (berumur + 50 tahun).
  • Tempat diatas dibangun rumah dinas Wakil Bupati, Kajari, Sekda, Asisten dan lainnya, lokasi tersebut memungkinkan dibangun 8 rumah.
Alasannya :
  • Masih ada pejabat yang tidak punya rumah.
  • Menjaga wibawa pejabat sekaligus fasilitas yang setimpal untuk memikirkan rakyat.
Dampaknya :
Adanya rasa aman dan perhatian untuk pejabat sehingga ia dapat bekerja dengan baik.

Bangunan Serbaguna yang Representatif berkapasitas 3000-5000 Orang
Kebijakan yang diambil adalah :
  • Menyiapkan lahan 1 (satu) hektar / beli.
  • Membangun bangunan yang cantik dan representatif.
Alasannya :
  • Tidak ada tempat, bangunan yang representatif dan strategis.
  • Masyarakat membutuhkan.
  • Dapat sebagai sumber PAD.
  • Ada tanah memungkinkan untuk dijual dalam Asrama Polisi + 1 H.
Dampaknya :
Positif untuk kegiatan Pemerintahan dan masyarakat.

Kuburan Umum
Kebijakan yang diambil adalah :
  • Beli tanah tidak produktif, jauh dari kota dijadikan kuburan + 5 H.
  • Kuburan tersebut dijual kepada masyarakat dengan ukuran 1,5m x 2m / orang.
  • Pelarangan kuburan sembarang tempat.
Alasannya :
  • Masyarakat tidak mempunyai lahan untuk membeli secara besar-besar.
  • Pelayanan Pemerintah kepada masyarakat.
  • Banyak patane/kuburan berdampingan dengan rumah masyarakat atau berada pada lahan produktif.
  • Merusak tata kota.
Dampaknya :
  • Memperbaiki tata kota, dimana tersedia tempat khusus kuburan dan tidak berdampingan dengan rumah-rumah penduduk.
  • Areah produktif tidak digunakan untuk kuburan melainkan dapat dipergunakan untuk kegiatan positif.
  • Menata kota Makale jadi baik.

Membuka BLK (Balai Latihan Kerja)
  • Kebijakan yang diambil adalah :
  • Membuka BLK (Balai Latihan Kerja).
Alasannya :
  • Melatih masyarakat putus sekolah menjadi terampil dan produktif.
  • Menjadikan masyarakat yang terampil dan dapat membuka lapangan kerja.
  • Menciptakan lapangan kerja.
  • Menjadikan masyarakat menjadi produktif.
Dampaknya :
  • Menciptakan lapangan kerja.
  • Mengurangi pengangguran.
  • Masyarakat produktif.


Makale, 5 Januari 2010
Camat Makale,


FERDY M. TANDUKLANGI, SE. M.Si
NIP. 19730201 199803 1 005



BACA SELENGKAPNYA..