Masih Proses, Sa'bara' komi...
Sponsored By : Kecamatan Makale.

Jumat, 31 Desember 2010

Catatan Atas Lovely December di Toraja dan Toraja Utara

Terlalu Elitis dan Lebih Menonjolkan Kegiatan Seremonial
Program Lovely December yang dicanangkan Pemprov Sulsel di Tana Toraja dan Toraja Utara sudah memasuki tahun ketiga. Tapi, berbagai kalangan menilai program ini hanya kegiatan seremonial belaka. Dan, sarat kepentingan politik.....

Perayaan ketiga Lovely December mencapai puncaknya, Senin 27 Desember. Bertempat di kawasan kolam Makale Tana Toraja, berbagai kegiatan seremonial mewarnai event tahunan ini.

Atraksi budaya seperti tari-tarian tradisional, musik bambu serta berbagai masakan tradisional khas Toraja ditampilkan dalam acara puncak tersebut. Kegiatan ini dihadiri langsung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Wakil Gubernur Agus Arifin Nu’mang. Juga hadir Kapolda Sulselbar Irjen Pol Johny Wainal Usman, para bupati dan kepala dinas dari berbagai kabupaten/kota di Sulsel.

Warga yang menyaksikan acara puncak tersebut sangat minim. Penilaian negatif dari berbagai kalangan pun berdatangan. Salah satunya dari Wakil Ketua DPRD Toraja Utara, Paulus Tangke.

"Event ini sudah tiga tahun dilakukan, tapi hasilnya nol. Ini hanya kegiatan seremonial belaka yang sarat kepentingan politik. Berhentilah membohongi kami," ujar Paulus kepada FAJAR, Senin, 27 Desember.
Paulus menilai, event Lovely December hanya kegiatan yang meninabobokan masyarakat Tana Toraja dan Toraja Utara.

"Silakan tulis besar-besar. Lovely December ini hanya ajang tebar pesona para elite untuk meninabobokkan orang Toraja. Sangat elitis dan kurang melibatkan masyarakat," tegas Paulus.

Dia juga mengkritik klaim Gubernur Sulsel tentang tingkat hunian hotel di Tana Toraja dan Toraja Utara yang meningkat dengan adanya Lovely December. "Itu hanya klaim sepihak. Tanpa Lovely December pun, orang-orang Toraja yang merantau, setiap tahunnya rutin pulang ke Toraja untuk merayakan natal dan tahun baru bersama keluarga," tuturnya.

Hal senada disampaikan anggota Komisi III DPRD Tana Toraja, Kristian HP Lambe. "Saya melihat Lovely December hanya fokus pada acara puncak. Masyarakat belum dilibatkan dalam kegiatan ini. Jadi, saya juga melihat ini hanya ajang seremonial belaka," tutur Kristian Lambe.

Koordinator Lapangan Generasi Topadatindo yang merupakan salah satu lembaga adat di Tana Toraja, SE Tulung Allo menambahkan, Lovely December ibaratnya kegiatan onani pejabat. Yaitu, dipersembahkan oleh pejabat untuk pejabat. Sementara masyarakat menengah ke bawah, kata dia, tidak merasakan dampak apa-apa.

"Silakan tanya masyarakat yang belum terkontaminasi politik, jawabannnya pasti sama. Ini (Lovely December, red) sangat elitis," tandas Tulung Allo.

Akibatnya, dia menambahkan, masyarakat menengah ke bawahenggan mendekati tempat perayaan Lovely December. Selain karena telah dipenuhi pejabat, juga akibat pengamanan super ketat yang diberlakukan panitia.

Tokoh masyarakat Toraja lainnya yang juga mantan Dirjen Kementerian Pariwisata, Jonathan L Parapak menyatakan bahwa Lovely December merupakan salah satu event yang cukup baik untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Hanya saja, kata dia, untuk mencapai itu, infrastruktur penunjang, seperti jalan menuju objek termasuk bandar udara, perlu dibenahi.

"Pembangunan jalan menuju objek wisata perlu diperhatikan. Jangan dikerjakan asal-asalan. Yang lebih penting lagi adalah pengadaan bandara," kata Jonathan yang kini tercatat sebagai Rektor Universitas Pelita Harapan Jakarta.

Bahan Evaluasi

Respons negatif sejumlah tokoh Toraja dan Toraja Utara tersebut mendapat apresiasi positif Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Menurut Syahrul yang dikonfirmasi seusai acara puncak Lovely December, pihaknya siap menjadikan sorotan masyarakat Toraja dan Toraja Utara itu sebagai bahan evaluasi.

"Tapi kalau dibilang masyarakat belum dilibatkan, saya kira dari puluhan kegiatan yang kita lakukan terkait Lovely December ini, tidak semuanya dikerjakan oleh pemerintah. Ada juga yang melibatkan masyarakat," ujar Syahrul sambil menuju kendaraan dinasnya.

Sebelumnya, dalam sambutan puncak Lovely December kemarin, Syahrul menyatakan bahwa kegiatan yang dirintisnya sejak tiga tahun lalu ini telah menunjukkan kemajuan yang sangat berarti. Dia pun berharap hal ini dapat didorong untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Syahrul juga menyatakan bahwa Lovely December tidak boleh dicampuradukkan dengan urusan politik. Tapi, tegasnya, harus dilaksanakan dalam suasana yang penuh keakraban dan persaudaraan. (*)

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar