Masih Proses, Sa'bara' komi...
Sponsored By : Kecamatan Makale.

Senin, 20 Desember 2010

Kota Makale Tak Memiliki Masterplan (19 April 2010)

Sumber:http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/318783/

Makale (Sindo).  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tator menilai pembangunan di Kecamatan Makale sebagai ibu kota kabupaten, masih semrawut.
Pasalnya, pemerintah kabupaten (pemkab) tidak memiliki masterplan dalam menata letak tata ruang Kota Makale. “Kecamatan Makale sebagai ibu kota kabupaten Tator, terkesan semrawut dan kumuh karena tidakmemiliki masterplan. Pembangunan di Tator terkesan tiba masa tiba akal,”tegas Takin Simasa atau anggota DPRD TatorDapil I melakukan reses masa sidang I di kantor Kecamatan Makale, kemarin.
Takin menyatakan, ..........tidak adanya masterplan tata kota yang dimiliki pemerintah daerah sehingga pembangunan di Bumi Lakipadada tidak terencana dengan baik. Kekumuhan dan kesemrawutan Kota Makale karena letakbangunan tidak disinergiskan dengan pertambahan penduduk setiap tahunnya. Bahkan, kepadatan penduduk, menurut Takin Sima, menyebabkan banyak bangunan rumah warga yang dibangun di sekitar bantaran sungai, sehingga terjadi penyempitan aliran sungai.
Di sisi lain, Dinas Permukiman dan Tata Ruang Tator sebagai instansi teknis, dinilai tidak tegas dalam mengeluarkan izinbangunan yang berada di bantaran sungai. Menyikapi hal itu, Camat Makale Ferdy M Tanduklangi menyatakan, salah satu permasalahan yang dihadapi pemerintah Kecamatan Makale saat ini, yakni kekumuhan dan kesemrawutan bangunan.
Setiap tahun, Kota Makale terancam bencana banjir seperti 2009 lalu yang merendam ratusan rumah warga.Hal ini disebabkan terjadinya pendangkalan air sungai karena penyerobotan bantaran sungai yang dijadikan sebagai lokasi permukiman warga. Ketua DPRD Tator Welem Sambolangi menyatakan, sebanyak 30 anggota DPRD Tator melakukan reses di daerah pemilihan masing-masing.
Reses DPRD Tator ini dilaksanakan mulai 19–24 April guna mengevaluasi hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan. Di samping itu, reses ini juga bertujuan menyerap aspirasi menyangkut program pembangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat di daerahnya. (joni lembang)

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar