Masih Proses, Sa'bara' komi...
Sponsored By : Kecamatan Makale.

Kamis, 28 April 2011

Proyek Bermasalah di Rantetayo dapat sorotan Dewan

Massudi Sombolinggi Anggota DPRD Kab. Tana Toraja dari fraksi GOLKAR menyoroti banyaknya proyek bermasalah yang ditemukan di Kec. Rantetayo. Massudi yang melakukan reses bersama dengan anggota lainnya di daerah Pemilihan (Dapil) III ini, yang meliputi Kecamatan Rantetayo, Kurra, Malimbong Balepe, Saluputti dan Rembon, menemukan bebrapa proyek yang dianggap bermasalah. khususnya di Kecamatan Rantetayo

Salah satunya adalah jembatan Rarung yang menghabiskan APBD Rp 1 milyar lebih, di tengah jembatan turun dan retak lebar karena pir atau tiang loundhop tengah bergeser. "Hal ini terjadi akibat salah bestek, yang seharusnya kedalaman loundhop atau pir empat meter, namun yeng terjadi kontraktor hanya gali sedalam dua meter," kata Massudi.
Bukan hanya itu juga saat pengecoran pir terjadi banjir sehingga mengendap lumpur di atas tiang pir, namun esok harinya tidak dibersihkan dan langsung dilanjutkan pengecoran tiang. Apa yang terjadi? Belum setahun jembatan selesai pir bergeser dan bagian tengah jembatan turun bahkan nyaris putus.
Masalah di jembatan Rartung Kecamatan Rantetayo sudah dilaporkan ke Polres Tana Toraja. "Hanya saja sudah kurang lebih setahun diproses hingga sekarang belum ada penentapan tersangka, bahkan terkesan dibiarkan," lanjut Massudi.
Demikian pula tambang galian C di sebelah Selatan jembatan Rarung perlu tindakan tegas dari Pemerintah Daerah karena tidak menutup kemungkinan juga salah satu penyebab runtuhnya jembatan Rarung, sambung Massudi.
Ditambahkan Septianus Toding Komba, proyek tahun ini yang masuk di Kecamatan Rantetayo hampir semua tidak selesai sesuai bestek. Diantaranya rabat beton poros Tana Malea Rarung baru sebulan selesai sudah terbongkar. Kemudian rabat beton poros Maroson Banga.
Bukan hanya itu, juga bangunan kios 40 petak di Pasar Rantetayo yang berakhir Desember 2010 lalu, hingga sekarang belum difungsikan, bahkan dinding kios sudah rata-rata retak termasuk plur lantai. Dan sejumlah proyek lainnya.
Septianus mengatakan, banyaknya proyek bermasalah di Rantetayo, tidak ada jalan lain Bupati Theofilus Allorerung harus mengambil tindakan tegas atau diblacklis terhadap kontraktornya. "Ini agar memberikan efek jera atau contoh kepada rekanan lain," tutur Septianus.

Artikel Terkait



2 komentar:

  1. ...yang paling arah jln ke tonglo,bos...

    BalasHapus
  2. ...yang paling parah jln ke tonglo, blm setahun dikerja sdh rusak...bos

    BalasHapus